Selasa, 01 September 2015

Mengapa Rasa, Warna dan Kekentalan Madu Hutan Tidak Selalu Sama

 Sebelum kita masuk ke dalam pembahasan inti, maka alangkah baiknya kalau kita membaca firman Allah dalam Al-Qur'an: "Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan." (Qs. Annahl (16) : 69)

Cukup banyak juga konsumen yang mengeluhkan, mengapa warna, rasa dan kekentalan madu yang didistribusikan hutan tropis tidak pernah sama. kenapa madunya berbusa? kenapa madu tak ada busanya? kenapa madunya encer? kenapa rasanya asam? kenapa madunya pahit? kenapa warna madunya terlalu kuning? kenapa warna madu terlalu hitam? kemarin warna madunya coklat, sekarang koq hitam ? madu yang kemarin rasanya enak, manis, sekarang koq agak asam ?
Jujur saja, kami tidak bisa selalu mencarikan madu dengan rasa, warna dan kekentalan yang sama dengan selera konsumen sepanjang waktu, tapi kami bisa menjamin bahwa madu-madu yang kami pasarkan adalah madu asli. Karena rasa, warna dan kekentalan madu hutan ditentukan oleh 4 faktor;
  1. makanan lebah.
  2. tempat lebah bersarang.
  3. cuaca.
  4. usia sarang ketika madu diambil.
Maka sebab itulah hasil panen madu yang kami hasilkan tidak selalu sama.
Tapi apa yang menjadi keluhan pelanggan, selalu kami sampaikan ke rekan kami yang khusus mencari madu, jawaban mereka cukup sederhana,” kami cuma tukang ambil madu pak, bukan tukang palsu madu” itulah sebabnya kami tidak bisa memenuhi apa yang jadi kehendak pelanggan bapak, dan kamipun tidak bisa menyuruh lebah supaya menghasilkan madu seperti yang bapak inginkan. kalau bapak mau  madu yang rasa, warna dan kekentalannya selalu sama, silahkan cari ke tukang jual madu palsu pak, kalau kami tidak bisa menyediakannya, kata mereka.”
Madu hutan memiliki 12 tingkatan warna yang berbeda, mulai dari kuning bening seperti minyak makan sampai kepada warna hitam pekat seperti aspal. setiap musim dan setiap tempat, lebah hutan akan mengeluarkan warna, rasa, dan kekentalan yang berbeda pula. dalam setahun, tidak mungkin lebah akan menghasilkan warna dan rasa yang sama, sebab sari bunga yang mereka hisap, musim dan tempat mereka hidup tidak sama. jadi yang perlu kita perhatikan adalah ketika madu yang anda beli setiap tahun selalu berwarna sama, rasa yang sama dan dengan kekentalan yang sama pula.


Tidak ada komentar :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar